Happy New Year 2013

Happy New Year 2013

Secangkir kopi + ubuntu

Secangkir kopi + ubuntu

LC wallpaper

LC wallpaper

Rabu, 02 Januari 2013

Rokok dikehidupanku ( Dilema )



Sesuatu tampak keluar dari corong mulut itu mengepul perlahan menggumpal menyerupai awan putih di langit, dia melayang bebas dengan penuh kemerdekaan seperti merdekanya perokok di negara ini, hanya sedikit aturan yang melarang rokok kadang juga tidak dihiraukan seperti ruangan bebas asap rokok yang ada di beberapa tempat publik. Pelakunya tidak usah ditanya lagi dari usia SD sampai yang tua pun asik menghisap sang rokok.

Himbauan dan akibat yang terpampang di bungkus rokok hanya dianggap penghias bungkus sang rokok. Mungkin seingat saya MUI juga pernah mengeluarkan fatwa tentang rokok itu haram tetapi tetap saja rokok menjadi bahan hisapan disetiap sudut negeri ini, sayapun berdoa semoga tidak ada ustad dan ulama yang menjadi teladan bagi umatnya tidak merokok. Karena Sang teladan dalam hidup saya Baginda Rassullulah sepengetahuan saya tidak pernah menghisap rokok yang sia-sia seumur hidupnya.

Seperti sudah menjadi budaya kita, di kampung saya pun seperti itu, rokok menjadi teman setia menikmati segelas kopi di pagi hari dan jeda di waktu bekerja. Tidak merokok hari ini mungkin pekerjaannya tidak akan selesai, ah rokok itu seperti darah pengganti penggenjot semangat hidup tanpa memikirkan akibat dari racun yang masuk ke dalam tubuh, saya tidak harus menyebut jenis racunnya karena semua orang juga sudah hapal diluar kepala jenis racun yang begitu cantik namanya.

Yang paling lucu menurut saya tentang iklan rokok saat ini yang tidak ada sama sekali yang nyambung atau berkaitan tentang rokok, miris sekali bukan, terutama perusahaan rokok sekarang banyak membidik kaum muda seperti saya dengan iklan yang begitu keren mungkin , Bahkan hal yang paling lucu itu di acara olahraga di media tv, radio, disponsori oleh perusahaan rokok, anda tidak perlu tertawa karena ini sudah biasa, seperti angin yang berlalu atau seperti ungkapan para perokok asap yang keluar tadi hanya angin yang berlalu.

Mungkin merokok merupakan sebuah hobi, makanan primer, atau merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi anda tetapi percayalah saya pernah mencoba untuk menikmati rokok dan mungkin saya tidak cocok feel atau enaknya dimana dan tidak bisa membuat saya kecanduan/ketagihan dengan rokok. Sehingga saya pun bingung dengan teman-teman saya yang begitu kecanduannya dengan rokok setiap hari.

Tidak jauh-jauh juga saat saya menulis artikel saat ini disamping saya, sang ibu sedang menikmati rokok, tidaklah lumrah begitu jika perempuan merokok. Apalagi ibu saya merupakan perokok dari masa dia muda, jadi beruntunglah saya dan diantara anak-anaknya yang lain tidak mengidapa penyakit jantung dan paru serius. Yah keluarga saya merupakan perokok berat kecuali saudara saya yang cewek dan saya sendiri yang tidak merokok.

Merokok merupakan hal yang sudah biasa dalam hidup saya, dia bagaikan hembusan angin dipagi hari yang tidak pernah saya sadari. Mungkin saya pernah mencoba untuk merokok tetapi itu karena pengaruh teman-teman saya sehingga saya tertarik, tetapi tetap saja saya tidak bisa menikmati, mungkin saya kurang beruntung.

Tetapi saya memang malu harus merokok, malu dengan diri saya sendiri, pacar saya nantinya jika ada hehe. Malu deh sama tuhan sudah memberi kita tubuh yang sehat malah kita rusak dengan sesuatu yang menurut saya tidak penting, yah memang tidak penting, rokok cuma hiasan di mulut para abg labil yang sedang mencari jati diri mereka.

Percayalah perokok merupakan orang baik didunia ini, mereka rela tidak makan hari ini asal bisa memberi rokok dan merupakan penyumbang terikhlas ke kas negara. percayalah bahwa perokok perempuan itu juga manusia karena saya terlahir dari perempuan perokok mulia yang tidak pernah mengajarkan anaknya untuk merokok.

Sesungguhnya kita tidak akan bisa menghentikan mereka untuk melakukan pembakaran berbahaya itu, menghiasi harumnya udara dengan zat udara beracun, karena mereka sedang mencari dimana letak kedamaian, melampiaskan kisruh hidupnya, dan melepas hembusan harapan kelangit biru.

Berhenti untuk mencoba bisa merupakan hal sederhana untuk menjauhkan diri dari rokok, serta kesadaran diri tentang bahaya merokok. Cobalah berpikir sejenak mengapa begitu asiknya anda menghembuskan asap itu yang merusak organ anda sendiri, begitu banggakah anda disebut perokok, terkagumkah pacar anda saat anda menghembuskan asap itu ke arah dirinya.

Bayangkan jika uang anda hanya sia-sia menjadi kepulan asap yang tidak berharga tetapi didekat anda berada ada orang-orang yang tidak mampu. Alangkah bahagianya jika uang yang anda pakai untuk membeli rokok, anda simpan untuk masa depan anda, ah itu cuma pendapat kecil saya.

Semua kembali kepada kesadaran pribadi masing-masing, dan fakta memang tidak bisa di plesetkan " merokok menyebabkan gangguan kesehatan". Saya tidak mau masuk rumah sakit cuma hal bodoh dan primitive seperti itu.

Saya tidak merokok itu membuat saya berbeda dan saya bangga"


Senin, 31 Desember 2012

Welcome 2013

Keinginan untuk mengukir kata-kata untuk menulis lagi seperti sudah tak tertahan lagi, rasanya seperti ingin bersin terus hidung anda ditutup ( yang ini ga penting banget ).

Sejak jauh-jauh hari semua orang sudah merencanakan tempat acara memperingati momen pergantian tahun, apalagi yang punya pacar nih ( sirik aja )  mungkin sudah prepare dari tahun lalu, tidak seperti saya hanya nangis-nangis dengan status kejombloan di kamar, hingga doa para jomblo terlaris hari ini " tuhan turunkan hujanmu semalaman 24 jam sekalian biar malam ini perbuatan berdosa berkurang" alibi nih. 

Awal tahun merupakan momen yang tepat untuk memulai langkah baru, harapan baru, sebuah awal yang bagus sekali jika kita bisa memulainya dengan yang lebih positif.

Sebelumnya terimakasih tuhan telah mengantarkan saya ke ujung tahun ini, melirik sedikit kebelakang masih jauh dari harapan apa yang telah saya rangkai di awal tahun sebelumnya sekarang berupa banyak kegagalan. Saya yakin kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda, mungkin saat ini belum waktunya untuk saya.Semoga tahun depan semua harapan yang tertunda tercapai.


SELAMAT TAHUN BARU 2013 SEMOGA SUKSES KAWAN,

Rabu, 11 Juli 2012

Bodhi linux 1.04 di netbook mungilku

Lama juga engak update blog sama seperti saya yang lupa update antivirus waktu dulu memakai sijendela. Memang agak berat beralih ke OS free ke OS berbayar, dulu memang OS jendela saya legal lhoo... tapi software-software nya ilegal semua. Memang ga seru gitu kalo ga main crack hihi, maklumlah masa labil, saya anggap semua itu masa-masa pendewasaan.

Dulu saya menganggap linux itu cuma mainan para hacker, sulit, sulit deh mending jauh2 deh dari gue lha??. Kemudian rasa penasaran datang juga, gimana sih linux itu, terus tahu deh apa itu bedanya opensource ( kode terbuka ) dan close source ( kode tertutup ). Sejak kenal linux juga saya jadi banyak tahu tentang software-software free yang tidak kalah baiknya dengan yang berbayar yang sering di crack itu lho.

Akhirnya rasa penasaran itu saya membuat saya beralih ke opensource OS linux yang free dan legal,  meskipun waktu saya migrasi ke OS linux banyak data-data saya yang hilang , maklum newbietol [ newbie getol ] wkwkwkwkwk. Setidaknya sekarang saya bisa mengurangi tindakan pembajakan dimulai dari saya sendiri.

Sampai lupa pemirsa saya sekarang memakai OS bodhilinux 1.4 yang saya tanam ke netbook Toshiba NB250, jalannya wuussh wussh enteng banget, ringan, dan mudah karena masih anaknya ubuntu, jadi aplikasi ubuntu,linuxmint,backtrack, bisa ditempel di bodhi.


Sebenarnya bodhilinux akan release versi 2.0 bulan ini. Untuk iso nya bisa download langsung di website bodhi . Pengembang bodhilinux juga menyediakan repo aplikasi sendiri berbentuk bod. 

Sebenarnya linux itu mudah kok, tidak sesulit yang kita pikirkan, sekarang sudah banyak perusahaan, instansi, sekolah, yang go opensource.

Saya berharap semoga pemakai opensource semakin banyak. Saya minta maaf kalo penulisan saya tentang linux ini amburadul karena saya hanya newbie di dunia linux.thanks

Kamis, 19 Januari 2012

Mengenal Prinsip Akuntansi Syariah

•    Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami)-
•    diambil dari milling list MES http://finance.groups.yahoo.com/group/ekonomi-syariah/ 


Akuntansi dikenal sebagai sistem pembukuan “double entry”. Menurut sejarah yang diketahui awam dan terdapat dalam berbagai buku “Teori Akuntansi”, disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli. Beliau menulis buku “Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System”. Dengan demikian mendengar kata ”Akuntansi Syariah” atau “Akuntansi Islam”, mungkin awam akan mengernyitkan dahi seraya berpikir bahwa hal itu sangat mengada-ada.

Namun apabila kita pelajari “Sejarah Islam” ditemukan bahwa setelah munculnya Islam di Semananjung Arab di bawah pimpinan Rasulullah SAW dan terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah yang kemudian di lanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin terdapat undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan, perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara. Rasulullah SAW sendiri pada masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan dengan sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan). Bahkan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai suatu masalah serius dengan diturunkannya ayat terpanjang , yakni surah Al-Baqarah ayat 282 yang menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan transaksi, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya, seperti yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomani dalam hal tersebut. Sebagaimana pada awal ayat tersebut menyatakan “Hai, orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya………”

Dengan demikian, dapat kita saksikan dari sejarah, bahwa ternyata Islam lebih dahulu mengenal system akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494.

Dari sisi ilmu pengetahuan, Akuntansi adalah ilmu informasi yang mencoba mengkonversi bukti dan data menjadi informasi dengan cara melakukan pengukuran atas berbagai transaksi dan akibatnya yang dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos keuangan seperti aktiva, utang, modal, hasil, biaya, dan laba. Dalam Al Quran disampaikan bahwa kita harus mengukur secara adil, jangan dilebihkan dan jangan dikurangi. Kita dilarang untuk menuntut keadilan ukuran dan timbangan bagi kita, sedangkan bagi orang lain kita menguranginya. Dalam hal ini, Al Quran menyatakan dalam berbagai ayat, antara lain dalam surah Asy-Syu’ara ayat 181-184 yang berbunyi:”Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.”

Kebenaran dan keadilan dalam mengukur (menakar) tersebut, menurut Umer Chapra juga menyangkut pengukuran kekayaan, utang, modal pendapatan, biaya, dan laba perusahaan, sehingga seorang Akuntan wajib mengukur kekayaan secara benar dan adil. Seorang Akuntan akan menyajikan sebuah laporan keuangan yang disusun dari bukti-bukti yang ada dalam sebuah organisasi yang dijalankan oleh sebuah manajemen yang diangkat atau ditunjuk sebelumnya. Manajemen bisa melakukan apa saja dalam menyajikan laporan sesuai dengan motivasi dan kepentingannya, sehingga secara logis dikhawatirkan dia akan membonceng kepentingannya. Untuk itu diperlukan Akuntan Independen yang melakukan pemeriksaaan atas laporan beserta bukti-buktinya. Metode, teknik, dan strategi pemeriksaan ini dipelajari dan dijelaskan dalam Ilmu Auditing.

Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut “tabayyun” sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Al-Hujuraat ayat 6 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Kemudian, sesuai dengan perintah Allah dalam Al Quran, kita harus menyempurnakan pengukuran di atas dalam bentuk pos-pos yang disajikan dalam Neraca, sebagaimana digambarkan dalam Surah Al-Israa’ ayat 35 yang berbunyi: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Dari paparan di atas, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa kaidah Akuntansi dalam konsep Syariah Islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan dasar-dasar hukum yang baku dan permanen, yang disimpulkan dari sumber-sumber Syariah Islam dan dipergunakan sebagai aturan oleh seorang Akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.

Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah bersumber dari Al Quran, Sunah Nabwiyyah, Ijma (kespakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu peristiwa tertentu, dan ‘Uruf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah, memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari kaidah Akuntansi Konvensional. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah sesuai dengan norma-norma masyarakat islami, dan termasuk disiplin ilmu sosial yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada tempat penerapan Akuntansi tersebut.

Persamaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
1.    Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi;
2.    Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan keuangan;
3.    Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal;
4.    Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang;
5.    Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya);
6.    Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan;
7.    Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan.

Sedangkan perbedaannya, menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
1.    Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas;
2.    Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang;
3.    Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber harga atau nilai;
4.    Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko;
5.    Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal;
6.    Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.

Dengan demikian, dapat diketahui, bahwa perbedaan antara sistem Akuntansi Syariah Islam dengan Akuntansi Konvensional adalah menyentuh soal-soal inti dan pokok, sedangkan segi persamaannya hanya bersifat aksiomatis.

Menurut, Toshikabu Hayashi dalam tesisnya yang berjudul “On Islamic Accounting”, Akuntansi Barat (Konvensional) memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh kaum kapital dengan berpedoman pada filsafat kapitalisme, sedangkan dalam Akuntansi Islam ada “meta rule” yang berasal diluar konsep akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu hukum Syariah yang berasal dari Tuhan yang bukan ciptaan manusia, dan Akuntansi Islam sesuai dengan kecenderungan manusia yaitu “hanief” yang menuntut agar perusahaan juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial, bahkan ada pertanggungjawaban di akhirat, dimana setiap orang akan mempertanggungjawab kan tindakannya di hadapan Tuhan yang memiliki Akuntan sendiri (Rakib dan Atid) yang mencatat semua tindakan manusia bukan saja pada bidang ekonomi, tetapi juga masalah sosial dan pelaksanaan hukum Syariah lainnya.

Jadi, dapat kita simpulkan dari uraian di atas, bahwa konsep Akuntansi Islam jauh lebih dahulu dari konsep Akuntansi Konvensional, dan bahkan Islam telah membuat serangkaian kaidah yang belum terpikirkan oleh pakar-pakar Akuntansi Konvensional. Sebagaimana yang terjadi juga pada berbagai ilmu pengetahuan lainnya, yang ternyata sudah diindikasikan melalui wahyu Allah dalam Al Qur’an. “……… Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS.An-Nahl/ 16:89)

FUNGSI DAN PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA






                                                         ERLINA. SE.
                                                     Fakultas Ekonomi
                                                  Program Studi Akuntansi
                                                Universitas Sumatera Utara


A. Pendahuluan
Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial accounting.
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta
menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Biaya (cost) berbeda
dengan beban (expense), cost adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan
untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expense) adalah expired cost
yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban
ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak
ada hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada
hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost
ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.

B. Manfaat Akuntansi Biaya
Tujuan atau manfaat akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu
untuk :
1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan
selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan
akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
2. Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam : (a) penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun
barang dalam proses, (b) penetapan harga jual terutama harga jual yang
didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentuan harga jual
berdasarkan harga pokok, (c) penetapan laba.
3. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.

C. Klasifikasi Biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan
untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan atas
disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menggolongkan biaya diantaranya :
1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
a. Factory Cost (Biaya Produksi)
1. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
b. Commercial Expense (Operating Expense)
1. Marketing and Selling Expense
2. General & Administration Expense

Berdasarkan Periode Akuntansi

a. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini akan memberi
manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran ini
dikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga perolehan. Suatu pengeluaran
dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan
pengeluaran ini sifatnya tidak rutin.
b. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini akan
memberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi.
Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan
dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue
expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periode
terjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan umumnya
pengeluaran ini sifatnya rutin.

3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya
a. Biaya Terkendali (Controllable Cost). Adalah biaya yang secara langsung
dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
c. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost). Adalah biaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan tertentu.

4. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya
a. Biaya Engineered. Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik
yang eksplisit dengan output.
b. Biaya Discretionary. Biaya ini disebut juga managed cost atau programmed
cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan yang akurat
dengan output.
d. Biaya Commited atau biaya kapasitas. Adalah semua biaya yang terjadi
dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi
dalam kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi.

5. Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit berubah
berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya
aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume
kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel.
c. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai
dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak
sebanding/proporsional.

6. Berdasarkan Objek yang dibiayainya
a. Biaya Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasi
kepada objek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung. Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat
diidentifikasi pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.
D. Sistem Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua
sistem yaitu :
1. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). Yaitu sistem
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai
dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga pokok
produksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnya
dikumpulkan.
2. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem pembebanan
harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok
yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan.

E. Sistem Pengumpulan Harga Pokok
1. Job Order Cost. Yaitu suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang
dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. Jadi setiap ada pesanan
mempunyai harga pokok tersendiri yang dibuat dalam job cost sheet. Pada
metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan pelanggan.
2. Process Cost. Yaitu metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya
dikumpulkan untuk setiap satuan waktu. Pada metode ini, proses produksi
diperusahaan dilaksanakan secara terus menerus, barang yang dihasilkan
homogen, dan perhitungan harga pokok produksi didasarkan atas waktu. Pada
metode ini, produksi dilakukan untuk memenuhi stock.

F. Manfaat Biaya Perunit
1. Perusahaan Manufaktur
Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya
sehingga biaya perunit dari suatu produk dapat ditentukan. Informasi biaya perunit
adalah sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk penilaian persediaan,
penentuan laba, dan pengambilan keputusan lainnya. Pengungkapan biaya
persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan pelaporan keuangan yang dihadapi
setiap perusahaan pada setiap akhir periode.
Untuk menentukan biaya perunit, maka total biaya yang digunakan
tergantung tujuan informasi tersebut. Perusahaan dapat menggunakan biaya
produksi, atau biaya variabel, atau biaya produksi ditambah biaya non produksi.
Untuk pembuatan laporan keuangan untuk pihak eksternal, maka informasi biaya
perunit diperoleh dari total biaya produksi, sedangkan untuk pengambilan keputusan
untuk menerima atau menolak pesanan khusus, dalam kondisi perusahaan
beroperasi dibawah kapasitas produksi, maka informasi biaya yang dibutuhkan
adalah informasi biaya variabel.

2. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya perunit. Pada dasarnya
untuk menghitung biaya perunit antara perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa yang disediakan dan
mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang disediakan.
Perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur menggunakan data biaya
dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan profitabilitas, kelayakan untuk
memperkenalkan layanan baru, membuat keputusan harga jual dan lainnya, hanya
perusahaan jasa tidak memerlukan data biaya untuk menentukan nilai persediaan,
karena jasa tidak menghasilkan produk fisik.

G. Kalkulasi Biaya Produk Tradisional
Kalkulasi biaya produk tradisional hanya membebankan biaya produksi pada
produk. Pembebanan biaya utama keproduk tidak memiliki kesulitan, karena dapat
menggunakan penelusuran langsung atau penelusuran penggerak yang sangat
akurat. Tetapi sebaliknya, biaya overhead memiliki masalah dalam pembebanan
biaya ke produk, karena hubungan antara masukan dan keluaran tidak dapat
diobservasi secara fisik.
Dalam sistem biaya tradisional, untuk membebankan biaya ke produk
digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit level drivers), karena ini merupakan
faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang
diproduksi. Contoh penggerak tingkat unit yang secara umum digunakan untuk
membebankan overhead meliputi :
1. Unit yang diproduksi
2. Jam tenaga kerja langsung
3. Tenaga kerja langsung (rupiah)
4. Jam mesin
5. Bahan langsung
Setelah mengidentifikasi penggerak (driver) tingkat unit, lalu memprediksi
tingkat keluaran aktifitas yang diukur oleh penggerak tersebut, yaitu apakah
berdasarkan aktifitas aktual yang diharapkan (expected activity level) dan aktifitas
normal (normal activity level). Expected activity level adalah output aktivitas yang
diharapkan dicapai oleh perusahaan pada tahun yang akan datang, sedangkan
normal activity level adalah output aktivitas rata-rata yang merupakan pengalaman
perusahaan dalam jangka panjang. Aktivitas normal mempunyai keunggulan berupa
penggunaan tingkat aktifitas yang sama dari tahun ketahun, sehingga pembebanan
overhead ke produk tidak begitu berfluktuasi.

H. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya
Tarif pabrik menyeluruh dan tarif departemental telah digunakan beberapa
dekade dan terus digunakan secara sukses. Namun pada beberapa situasi tarif
tersebut menimbulkan distorsi yang dapat membuat stress perusahaan yang
berproduksi dalam lingkungan produksi canggih (advanced manufacturing
environment). Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya
sebagai berikut :
1. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan
2. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal.
3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi.
4. Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatan
menguntungkan.
5. Marjin laba sulit dijelaskan
6. Pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga
7. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi data
biaya bagi proyek khusus.
8. Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan.
IP